Wahai Kekasih yang Tak Pernah Jadi Serpih
Puisi oleh Miftah Sr.
Dahulu aku adalah bayang-bayang sepi
Berpendar dari rasa kasih matahari
Sampai waktu dimana senja kemudian menepi
Aku berlari mengikuti ombak yang berlari
Dan setibanya aku dipantai
Seluruh tubuhku penuh rantai
Rantai dari jenis keterasingan
Dihati yang belum bisa jauh dari bayang kenangan
Lalu angin mendesah dan melumat sepiku
Melalui hadirmu membawa cinta yang kaku
Cinta yang tak pernah bisa kelok
Senantiasa lurus ke lajur cinta yang elok
Wahai kekasih,
Untukmu segala asih
Mewarna putih
Tak kubiar jadi serpih
Hingga nanti ketika usiaku lindap
Aku tak lagi bisa menderap
Menunggu saat dimana ada satu lelap
Menjadikan kau aku senantiasa lekap
: meski dalam gelap
23.03.2017
Cimahi