Lelahku – Puisi Sylan Carlios

Lelahku

Puisi oleh Sylan Carlios

 

Dalam sepi kutatap cermin
Tersenyum manis melihat sosok lain

Wujud impian tak tercapai
Terhalang ketabuan masyarakat
Lelahku bersembunyi
Dalam dekapan sang bayang

Menciptakan sebuah kepalsuan
Semata untuk kenormalan pandangan

Kerap kali menjerit pada sang takdir
Menangis tanpa henti di kesendirian
Tersesat pada labirin tekanan
Terjatuh semakin dalam pada kepalsuan

Jika harus seperti ini mengapa hadir?
Aku lelah dan ingin mengakhiri
Namun teringat air mata yang kan jatuh
Atau mungkin cacian yang kan dikeluarkan

Tak bisakah aku menjadi diriku?
Sesungguhnya diri ini benar benar lelah
Tajamnya mata pisau mungkin kan jadi jawaban
Walau ragu namun ingin lakukan

Jika nanti saatnya tiba
Jika titik lelahku berada di atas segalanya

Mata pisau mungkin menikam sumber hidupku
Lalu kan ku beri senyuman terindah
Seraya berucap manis
“Kini ku pergi kala tak ada yang menerimaku”

29.09.2021
Sylan Carlios
Perihal Kehidupan

 

Disini Bukan Tempatku ~ Puisi Lebah Madu

 

Disini Bukan Tempatku

~ Puisi Lebah Madu

 

Kemudi mu ikuti langkah kaki-ku

Menyusur panas aspal jalanan tanpa gerutu

Kemudian kau bertanya, bisakah kamu tinggal disini?

Diantar sesak dan hiruk-pikuk tak kenal waktu?

 

Tak ada waktu untuk menjawab

 

Sebab, setiap lelah tadi malam, tak bisa terbayar istirahat sampai pagi

Beruntung rahangku masih kuat menahan senyum,

menyapa selamat pagi pada setiap sudut mata yang masuk tanpa melihat

 

Kering, laci dan meja kasir setiap malam

Berubah macam prasangka dan tuduhan, kita saling menuduh,

melempar semua kebaikan di setiap sudut toko dan membuangnya

 

Kini, aku bisa menjawab

Esok aku harus pergi

Disini bukan tempat ku

 

Kopo, (dalam ingatan) 2016

 

Dua Matahari Penghantar Surga

Dua Matahari Penghantar Surga

 

Dua Matahari Penghantar Surga

 

Puisi oleh Miftah Sr.

 

 

Setiap jiwa memilih

Bergerak atau celih

Kepada hitam atau putih

Untuk sendiri atau batih

 

Maka jangan sungkan mendekatlah

Jiwamu isi dengan bismillah

Rasakan bahwa engkau memang terpilih

DijadikanNya mahluk yang salih

 

Mari Teman,

Sang Nabi telah mengingatkan

Dua hal bakal jadi pengaman

Dan surga bisa kau dapatkan

 

Lalu apa dua hal itu?

Ialah iman yang satu

Juga berbaik laku

Terhadap saudaramu dan saudaraku

 

Saudara yang terlahir dari keindahan

Tanpa pernah punya syarat

Senang diantara pertengahan

Tak suka para penjerat

 

Apakah dua matahari penghantar surga sulit tuk didapatkan?

Aku rasa tidak,

Sebab kau manusia beriman penebar kebaikan

Karena kau insan adil dalam tindak

 

:demi sejahteranya umat

 

 

14.01.2018

Bandung

 

 


Celih : malas-malas; segan-segan

Batih : orang seisi rumah yang menjadi tanggungan seseorang


 

Kehancuran Jiwa Terdahulu

Kehancuran Jiwa Terdahulu

Puisi oleh Miftah Sr.

 

 

Sebelum aku dan kamu

Tentu saja ada mereka

Jiwa-jiwa yang pernah datang bertamu

Menghirup dunia, kemudian terseka

 

Dan pernah ada yang bertanya

Mengapa mereka terseka dari dunia?

Ibrahim An-Nakha’i menjawabnya

Sebab mereka banyak bicara hal yang sia-sia

 

Sebab mereka banyak makan

Sebab mereka banyak tidur

Menjadikan muram terlukiskan

Menjadikan suram bagai andur

: menunggu kerbau mundur

 

Maka bukankah lalu bisa kita sepakati?

Merubah lebih baik lagi diri dan hati

Sampai detik dimana kita henti

Sampai kenyataan membuktikan, bahwa kita benar-benar telah mati

 

 

21.12.2017

Bandung

 

 

Jalan Keberuntungan

Jalan Keberuntungan

Puisi oleh Miftah Sr.

 

 

Sepasang mata kosong menatap

Berlari mengejar cahaya

Mungkinkah benar untuk tetap

Menuju Sang pemilik daya

 

Dan untukmu

Sahabat

Lebih dulu meninggalkan dunia tentu lebih baik untukmu

Dari pada engkau, harus keduluan tanpa bisa tobat

 

Dan bagimu

Kawan

Membangun kuburmu dari sekarang pasti lebih baik bagimu,how to get a fake id

Dari pada engkau, dipaksa benar-benar memasukinya tanpa bisa lagi melawan

 

Dan terhadap siapapun pencari keberuntungan

Termasuk juga aku

Bukankah lebih baik jika kita lebih dulu meraih ridha-Nya dalam ketenangan? Fake IDs

Sebelum benar-benar kita bertemu dzat-Nya dengan lidah yang kaku.

 

: di awal pertemuan.

 

20.12.2017

Bandung

 

Scroll to Top