Perjalananku – Puisi Dian

Perjalananku

Karya : Dian

 

Titipan dariMu

Sesuai kotak imajinasiku

Serta kepingan prasangka hatiku

Pun jua kemampuan hayati dalam memahamiMu

 

Seperti menghiba merayu dan menipu

Padu dalam hati yang bisu

Bukankah ini mengenai rindu?

Yang kemudian jadi bias abu

 

Apakah ini aromaMu

Untunglah ini hanya perjalananku

Bukan tujuan hidupku

Aku sedang meraih cahayaMu yang nampak pendar merona di angkasaMu

 

Aku, adalah pelita lilin kecil yang segera hilang tertelan waktu

Akulah…sosok makhlukmu

Yang seringkali mengecewakanMu

Dan meninggalkanMu

 

Ah..

Habis sudah waktuku

Ampuniku maafkan diriku

Dengan sejumput rahmatMu

Saat kelak aku menjamu hari baanku

 

Malang, 23012022

Kunjungi Profil FB Penulis : Dian Bioglass

 

Surat Cinta – Puisi Dian

Surat Cinta

Oleh: Dian

 

KepadaMu wahai Zat yang tiada tertidur dan terus terjaga

Kepadamu wahai Nur yang menerangi seluruh jiwa penuh iman dan kasih sayang

Terimakasih atas segala takdir

Terimakasih atas segalanya

 

Hati yang kemarin masih kering kini seolah meluapkan mata air tiada terbendung

Justru bukan disaat aku mengaduh atau tersungkur

CahayaMu datang disaat hatiku tersenyum dan nafasku menangis bahagia dan mulai belajar bersyukur

 

Iya justru karena aku menjumpaiMu di sebuah malam penuh makna

Ijinkan hamba melakukan yang terbaik bukan karena dunia

Namun sengaja berbuat sesuatu untuk lebih mengenalMu

Duhai penguasa semesta

Beserta kekasihMu khalifah sejatinya dunia

 

Malang, 04032022

Kunjungi Profil FB Penulis : Dian Bioglass

 

Kesedihan Langit – Puisi Dian

𝙆𝙚𝙨𝙚𝙙𝙞𝙝𝙖𝙣 𝙇𝙖𝙣𝙜𝙞𝙩

Karya: Dian

 

Tersenyum ketika saudaranya terluka

Bahagia ketika saudaranya menderita

Akhlak akhir zaman

Sebuah perangai manusia bagai tak punya belas kasihan

 

Langit adalah sarang asap dan lintasan kembang api maut

Burung besi menabur benih kepedihan dan rasa takut

 

Tak peduli berapa banyak korban nyawa bergelimpangan

Seolah menanam kedukaan, menuai dendam dan kecaman

Ia merasa dirinya paling benar yang enggan disalahkan

 

Dia yang merasa paling kuat dalam sejarah sejagad kehidupan

Oh Tuhan…segera tunjukkan kuasa kekuatan serta keadilan

 

Memang kiamat terasa semakin dekat

Keimanan pagi ini tak akan sama dengan keimanan sore hari

Keyakinan hari ini akan sangat berbeda dengan keyakinan esok hari

 

Semoga tidak akan mengubah makna

Bahwa masih ada keadilan yang akan tetap menggaung membahana

Sebagaimana janjiMu bahwa tiada satupun meski sekecil dzarrahpun akan mendapati balasan sempurna

Siapa dia yang menanam keburukan hanya akan menuai keburukan jua

 

Ampuni kami

Jika kami hanya mengumbar amarah tak tentu arah

Tanpa dilengkapi amunisi apalagi rudal penuh maki

Kami sudah tak lagi dapat mengaung bagai macan asia

Kami ini sedang tertidur dalam buaian polemik ibu pertiwi

 

Sedih hati ini

Melihat rudal melayang dan menghabisi nyawa orang tak dikenal

Menyayat hati menjemput murka di kanal Kekalutan

Meskipun bisa jadi itulah kebenaran

Dan akan segera terungkap oleh alam

 

Ya Robbi…ampuni kami

Ampuni kami hambaMu yang sering amnesia

Tentang bagaimana cara melakukan perdamaian dunia

 

 

Malang, 27022022

Kunjungi Profil FB Penulis : Dian Bioglass

 

Scroll to Top