Luka Di Ujung Senja – Puisi Nora

LUKA DI UJUNG SENJA

Puisi by Nora

 

Sendu merayu mendekap sunyi
Pasrah hati kian tak bertepi
Puja hasrat berpaling dari harap
Teriris luka merobek jiwa

Aku tak sanggup lagi menatap
Paduan indah pelangi senja
Pilar pilu menutup hati
Hingga aku buta

Membeku segala rasa
Dingin sikap diri
Kau hanya sekedar angin yang berlalu
Belenggu kecewa membalut sanubari

 

NRS , 22 Mar 2022

Kunjungi Profil FB Penulis : Nora (Nor Rahmawati S)

 

Pesona Purnama Impian – Puisi Kidung Permata Lontar

PESONA PURNAMA IMPIAN

Puisi by Kidung Permata Lontar

 

Buram

Sepiku rejam

Saat malamku diam

Menanti kasih puja bersulam

 

Mendung menyambang antara keluh

Lembara bersenandung labuh

Entah mengayuh

Jauh

 

Purnama

Hiasi cinta

Sua pepuja anedia

Pun rinduku padanya permata

 

Kenangi setangkup merintis embun

Berekamkan kisah mengalun

Basahi dedaun

Anggun

 

Bintang

Gemilang terang

Seribu harap kenang

Timang haluan bersenyum riang

 

Satu janji terpatri terlukiskan

Suci murninya keinginan

Jelma khayalan

Impian

 

Bukit, 2022

Kunjungi Profil FB Penulis : Kidung Permata Lontar

 

Maka Izinkanlah Aku Pamit ~ Puisi Miftah Sr

Maka Izinkanlah Aku Pamit

Puisi oleh Miftah Sr.

 

Kepada engkau yang menyimpan namaku di selain bilik hati
Aku bersama gerimis ini terlalu lama kau buat menanti
Hingga menjadikan bunga yang kubawa ini layu
Menahan dinginnya rindu, mengalirkan getah kayu

Maka izinkanlah aku pamit
Kembali melangkah ke yang seharusnya
Meski aku tahu ternyata cinta untukmu masih saja gamit
Aku, biarlah menjadi cerita kecilmu yang, hanya!

Sampai kemudian senyum ini lepas
Hanyut bersama gerimis yang menjadi deras
Lupa pada hati yang terkelupas
Ingat pada diri yang ternyata masih begitu keras

:menahan remuk oleh sekadar cinta yang melintas

17.10.2017
Bandung

 

Karena Aku Adalah Suara

Karena Aku Adalah Suara

Puisi oleh Miftah Sr.

 

Karena Aku Adalah Suara
Karena Aku Adalah Suara

 

Karena aku adalah suara

:yang terucap dari resonansi cinta dan letupan rasa rindu

Karena aku adalah suara

:yang melompat dari deburan ombak, membentuk buih-buih kemesraan membatu

 

Abadi

Mengalung di nadi

Menyebut namamu tak pernah henti

Bahkan senantiasa jelas mengiang-ngiang di hati

 

Kekasih

Karena aku adalah suara tanpa letih

Menujumu

Sebab aku adalah suara tanpa jemu

 

:selalu biru dalam mencintaimu

 

 

27.11.2018

Subang

 

 

Puisi Roman Terbaru : Jangan Jatuh Cinta

 


Jangan Jatuh Cinta
Jangan Jatuh Cinta

 

Jangan Jatuh Cinta

Puisi oleh Miftah Sr.

 

 

Pada malam yang entah jam ke berapa dari saat engkau tak lagi bisa kupandangi

Aku terus berusaha mencari jalan damai dengan hatiku sendiri

Yang masih memilih untuk terpenjara dalam kecintaan kepadamu

Sedang pikiranku menolak hal itu

 

Aku terus berlatih untuk menyatukan keduanya

Hingga lalu kita sepakat

Mencintai tanpa jatuh cinta

Membiar warna tak berubah jadi pekat

 

Mencintai akan memilih kebaikan

Sebagaimana waktu untuk kesetiaan

Sebagaimana kasih pada perhatian

Sebagaimana diam dalam penghormatan

 

:sedang jatuh cinta, banyak jalan menuju luka

 

 

14.05.2018

Bandung

 


 

 

Puisi Cinta : Kepada Kesunyian


 

Kepada Kesunyian
Kepada Kesunyian

 

Kepada Kesunyian

Puisi oleh Miftah Sr.

 

 

Kepada kesunyian aku pejamkan mata

Menikmati bagaimana hening merumah di dada

Benak perlahan kosong dari memikirkanmu

Menenggelamkan rasa rindu

 

Kutarik dan kuhembuskan nafas

Berharap ada ketenangan menderas

Menghanyutkan kekecewaan

Menghapus kesedihan

 

Lagi

Nafas kutarik dan kuhembus

Lagi

Kecewaku hanyut dan sedih terhapus

 

Kepada kesunyian aku pejamkan mata

Bebaskan jiwa

Rengkuh kehangatan

Aroma kesendirian

 

Kepada kesunyian

Mata tak lagi kupejamkan

Telah kubuka

Dan kutemu ia

:Cinta

 

 

07 April 2018

Bandung

 

 

 

Mencoba Mengingat Kembali Tentangmu

Assalamualaikum, salam sejahtera dan salam bahagia untuk sahabatku sekalian, selamat datang di blogsite puisi.ID, semoga apa yang telah dan akan dibagikan di dalam situs puisi harian Indonesia ini, dapat menghibur dan memberi manfaat bagi sahabatku sekalian. Amin.

Berikut ini saya akan berbagi puisi terbaru yang masih bertemakan cinta dan percintaan. Yuk langsung saja baca selengkapnya di bawah ini :


Mencoba Mengingat Kembali Tentangmu
Mencoba Mengingat Kembali Tentangmu

 

Mencoba Mengingat Kembali Tentangmu

Puisi oleh Miftah Sr.

 

Saat segala sesuatu telah tanpa arti

Ingatan hanya ingin kembali menikmati

Sesuatu yang bersumber dari namamu

Yang pernah mengalirkan kesegaran dari ketulusan cintamu

 

Meski saat ini tak lagi kudapati

Karena waktu membuatmu henti

Aku tak hendak menjadikanmu mati

Dari jiwa dan hati

 

Sebab engkau bagiku

Senantiasa hidup dan beku

Entah kapan bisa cair

Cinta padamu justru terus mengalir

 

Melewati setiap sungai-sungai kering

Menyelimuti jiwa-jiwa terbaring

Melepas rasa dingin

Menahan ingin

: dari nama lain

 

 

25.03.2018

Bandung

 


 

Ehum, adakah yang paham maksud dari puisi diatas?

Cakep dah, sahabatku sekalian pasti pada paham. 🙂

Mudah-mudahan puisi di atas dapat bermanfaat dan menghibur yah. Terima kasih atas kehadirannya di blogsite puisi harian Indonesia, mudah-mudahan kita senantiasa dalam kasihNya dan keberkahanNya. Amin.

 

Salam Cinta… #miftahsr

 

Perjalanan Abadi ~ Puisi by Afi

 

Assalamualaikum dan salam sejahtera, mudah-mudahan senantiasa bahagia, kita. Amin.

Dan selamat datang sahabat puisi.ID – Senang bisa kembali menyapa sahabat sekalian melalui puisi-puisi yang akan di bagikan di bawah ini.

Berikut ini adalah puisi yang dikirimkan oleh Mbak Afi melalui kotak pesan di Fanspage ”Puisi Harian Indonesia”. Yuk langsung saja baca karya indahnya di bawah ini :


Perjalanan Abadi
Perjalanan Abadi

 

Perjalanan Abadi

Puisi oleh Afi (Akun FB)

 

panah jam meluncur tajam

menuding serupa telunjuk ke arah mukaku

kelebat bayang berserak tiba-tiba

bersama aroma kopi dan tembakau di udara malam

mensetapaki ingatan dalam mimpi

jejak-jejak sunyi

 

pada mataku menerawang jauh kata-kata

rimbun nasib dan kebak nestapa

menjulang perih bahasa jiwaku

lalu kobar api menjilat pedih

 

meloncatlah bola mataku

menggelinding menyusuri gelap

menghela udara dalam tempurung waktu

kian sesak kian sedak perjalanan abadi

mencari tubuh yang berbaring sepi

mengakar tanpa arti bagai nisan

mencakar-cakar diri sendiri

hingga hari penghabisan

 

2017 – Afi

 

 

Kugambar Wajahmu ~ Puisi by Afi

 

Assalamualaikum dan salam sejahtera, mudah-mudahan senantiasa bahagia, kita. Amin.

Dan selamat datang sahabat puisi.ID – Senang bisa kembali menyapa sahabat sekalian melalui puisi-puisi yang akan di bagikan di bawah ini.

Berikut ini adalah puisi yang dikirimkan oleh Mbak Afi melalui kotak pesan di Fanspage ”Puisi Harian Indonesia”. Yuk langsung saja baca karya indahnya di bawah ini :


Kugambar Wajahmu
Kugambar Wajahmu

 

Kugambar Wajahmu

Puisi oleh Afi (Akun FB)

 

laiknya kusehal rindu ke tanah ibu

pada malam-malam

lampu-lampu menyeret laju ingatan

sepanjang jalan kota yang muram

 

apakah masih hangat goresan

pada selembar kertas

yang mulai sobek karena gerimis?

 

saat ketika aku duduk memangku sepi

di pundak yang nyeri membentang sungai

dan jarak di depan seolah melabirin

waktu pun menjelma batu menyinggahi hatiku

kemudian kubenam sampai dasar

 

kugambar wajahmu yang pucat itu

juga gerai rambutmu

yang berombak ditangkap angin selatan

setelah meremas bukit jantungku

 

2017 – Afi

 

 

Stambul Cinta ~ Puisi by Afi

Assalamualaikum dan salam sejahtera, mudah-mudahan senantiasa bahagia, kita. Amin.

Dan selamat datang sahabat puisi.ID – Senang bisa kembali menyapa sahabat sekalian melalui puisi-puisi yang akan di bagikan di bawah ini.

Berikut ini adalah puisi yang dikirimkan oleh Mbak Afi melalui kotak pesan di Fanspage ”Puisi Harian Indonesia”. Yuk langsung saja baca karya indahnya di bawah ini :


Stambul Cinta
Stambul Cinta

Stambul Cinta

Puisi oleh Afi (Akun FB)

 

kembalilah baca bait-bait sajakku

yang dimainkan komidi kata-kata

mengelilingi sudut rasa

ke relung luka-luka

 

sebelum bahasa sirna

dilumat dendam nestapa

ejalah kembali kenangan wajahku

dalam kapar huruf-huruf bisu

 

 

2017 – Afi

 

 

Scroll to Top