Menjadi Kopi – Puisi Rizal De Loesie Yufrizal Pasaman

Menjadi Kopi

Puisi by Rizal De Loesie Yufrizal Pasaman

 

Katamu engkau menjadi kopi,

Aroma yang tercecap rindu

Sedang aku adalah hujan

Yang paling takut ketinggian

 

Hingga jatuh di dadamu # Muasal hujan adalah kesedihan.

 

Tak sekukuh pelukan daun pada ranting

Pada genangan puisi itu, luka dan air mata

Wujud semesta.

 

Yang tak hangat lagi

Menyusuri kemana saja arah angin, arah badai

Yang porak porandakan janji rindu

 

Mungkin di dada kita,

Tak asing lagi dengan gumpalan awan hitam

Matahari menyepit antara jeruji nasib

Bulan hanya bayangan kelebat hitam

 

Antara deretan lampu kota,

Laron yang hilir mudik menunggu penghentian

Mencumbui cahaya redup itu

 

Muara kegelisahan yang mulai tumpah

Menangkap dedaunan muda yang hanyut

Dalam ratusan pelukan

 

Hujan menulis bait-bait pahit,

Sederas air mata pengembaraan do’a

 

 

Casa de Esta

Bandung, 2022

Rizal De Loesie Yufrizal Pasaman

 

Scroll to Top