Setelah Malam Puisi oleh Mieft Aenzeish

Setelah Malam

Puisi oleh Miftah Sr.

 

Tanpa rembulanku, Aku hidup hanya tinggal bayang
Menunggu malam lekas berangkat dari rasa kekang
Entah bagaimana harusnya ku berjalan
Jika bagiku, engkau adalah kedua kaki yang menggerakkan

 

Setelah malam, keindahan mencintaimu bagai nafas yang berusia panjang
Setiap tarikan dan hembusan adalah wujud kasih sayang
Hingga tiada kukenal lagi selain hanya wangi nafasmu yang mengembang
Di hati, dimana Kau kutempatkan pada selain bimbang

 

Aku, telah kutetapkan untukmu satu waktu
Satu waktu yang gelap, dan di dalamnya kulahir-hadirkan cahaya dari kerinduan
Dan prosesi dari setiap bait cintaku ini bukanlah serupa batu
Sebab cintaku, selalu bergerak membawa namamu pada keabadian

 

Setelah malam sayang,
Aku dan namamu senantiasa terangkai jadi sepasang bintang
; begitu cerlang

 

02.01
21.01.2017
Bandung

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *