Semenit Sebelum Maghrib

Semenit Sebelum Maghrib

Puisi Oleh Mieft Aenzeish

 

Dan kulihat dedaun berhenti menari

Menolak angin, yang lalu pergi sendiri

Menyapa setiap jari jemari

Berharap hujan turun dan berlari

 

Dan heningnya kamarku

Serupa senja yang membeku

Tak kulihat ada warniwarna

Bagai sepi yang sempurna

 

Namun, jendela yang masih sengaja kubuka itu

Menjadi tali untuk merasakan indahnya ‘satu’

Menutup segala sesuatu yang tak berpintu

Sampai, semenit sebelum maghrib, datang menjelma waktu

 

02.03.2017

Cimahi

 

Scroll to Top