Prahara Di Negeri Pancasila
Puisi oleh Perempuan K
Rodi romusa
Lancang tanpa permisi
Tanpa berprikemanusiaan
Membabi buta
Memperbudak
Tangisan dikala itu
Tak sempat terdengar
Torehan catatan sejarah
Bertinta emas
Jangan sekali-kali melupakan sejarah…
Suaranya menggelagar
Seperti petir di siang bolong
Catatan usang
Tak sempat terdengar
Tak sempat terlihat
Tersisa coretan usang berdaun
Hampir dimakan rayap…
Namun…
Mata saat ini menyaksikan
Telinga mendengar
Prahara negeri Pancasila
Bangunan pencakar langit
Comberan menjijikan
Terluntah rakyat mengais hidup
Malam kelam
Berpesta pora
Ada tangis digubuk
Menahan lapar…
Sakunya terisi
Lembaran uang rakyat
Tak puas…
Patutkah kau dijuluki
Binatang rakus…
Pancasila…
Hukum…
Tak lagi kokoh
Hukum diperjual-belikan
Tawar-menawar Pancasila…
Negeri apa
Bangsa ini siapa
Lantas…amnesiakah
Penghuninya…???
Ahhhhhh…
Prahara mempermainkan
Negeri Pancasila…
Persetan dengan kau
Persetan dengan negerimu…
Persetan dengan hukummu…
Toh…
Pemimpinmu
Memelihara prahara
Menjinak-jinakan….
Berisi emas
Dikeruk penjajah
Rakyat meratap
Tak peduli…
Prahara…oh…prahara
Menciptakan luka
Menbentuk duka
Rakyat membungkam
Lalu…
Episode berikutnya
Bukan drama tak berending…
Hanya akhirat
Mungkinkah penentu prahara
Di negeri Pancasila…
Pemudamu…
Pemudimu…
Jangan amnesia…
Ende, 26 Oktober 2017