Perempuan Pulau Mahar Gading
Puisi oleh Perempuan K
Bukan jantung
Tidak nadi
Tak kutahu…
Yang kutahu…
Rahimmu surgaku
Hadirku mahkotamu
Perempuan itu
Yang kemudian kusapa mama…
Air susumu
Hidupkanku
Jejeran waktu
Berangkakan sembilan
Berdamping sepuluh
Tak kutahu
Hanya nyaman
Yang kurasa dalam rentetan waktu
Sembilan bulan sepuluh hari…
Mama…perempuanku
Bukan jantung
Tidak nadi
Jantung saatnya berhenti
Nadi waktunya diam
Tapi tidak untuk jiwamu…
Jiwamu di sini
Hidup bersamaku
Meski saatnya
Aku sekarat
Berbaring dipelukan bumi
Terjaga bersama nisanku…
Jiwamu tetap hidup di dalam jiwaku…
Tangguh pribadi
Sengenggam batu
Erat di tangan…
Kawanmu tembikar
Berteman api
Bertaruh tenaga
Meniti jagung…
Ada darah menetes di atas batu
Mama…
kupanggil namamu
Berdarah tanganmu
Tetap mendekapku
Membelai mesra
Lembut kasih
Seputih kapas tulusmu…
Perempuanku…
Mamaku…
Cintaku…
Tak mampu kusuarakan…
Di Pulau Mahar Gading
Bertaruh nyawa
hidupkan diri yang malang ini…
Mahkotamu…
Yang hanya memilikimu…
Maaf beribu
Untuk nakalku
Ampun berjuta
Untuk salahku…
Perempuanku
Bertakhta di Pulau Mahar Gading
Terkapar di pajangan waktu
Menanti togaku
Iya…togaku
Harapmu kelak
Kupenuhi…
Tumpahkan doamu
Restui perjuanganku
Perempuanku…
Mamaku…
Darah…
Pengorbanan…
Tak terbalaskan
Tapi janjiku
Penuhi harapmu mama…
Hingga saatnya
Air mata duka di telaga
Berubah jadi mata air bahagia…
Berpeluk riang
Bersua bahagia…
Hingga pantas ucapku
Aku mencintaimu lebih dari segalanya…
Ende, 20 Oktober 2017