Pangeran yang Merindu Kekasihnya
Puisi oleh Miftah Sr.
pada suatu malam yang terdiam tenang
sang pangeran gelisah sebab rindu yang menggenang
rindu terhadap kekasih yang entah kapan bisa datang
meski hanya sebatas suara, yang terucap dari rasa kasih sayang
kepada langit ia nyatakan, ‘bagaimana harusnya aku berjalan?
jika setiap langkah hanya ingatan terhadapnya yang kutemukan
adakah yang lebih indah dari rasa rindu yang kuperam?
atau adakah yang lebih membahagiakan daripada rindu yang terbasuh air suam?’
lalu kesunyian kembali merasuk jantung malam
angin berkesiur membelai tidur dedaun di bawah bulan temaram
gemericik air sungai bernyanyi tanpa henti
sang pangeran enggan menyerahkan diri pada mimpi yang menanti
: berharap esok, kekasihnya datang seharum bunga melati
20.03.2017
Cimahi