Matahari yang Tak Tersenyum
Puisi oleh Mieft Aenzeish
sejak subuh kulihat, langit tampak begitu muram
ia, enggan melepas gelap pada terang
padahal diufuk timur, mentari sudah ingin beranjak dari diam
berharap bisa menjadi sinar agar tak diserang
: gunjingan mulut orang-orang
beberapa menit telah kunikmati indahnya sinar mentari
sebelum kemudian, pagi ini kembali dibebani mendung yang menari
dan pasrah adalah satu pilihan dari banyak harapan
sedang hujan adalah harapan yang tak diharapkan
matahari yang tak tersenyum membawaku pada kegalauan
sebab, derai hujan terkadang mengingatkanku pada kesedihan
meski begitu, Aku tak pernah bisa membenci turunnya hujan
karena ia, menumbuhkan cinta melalui bunga-bunga yang bermekaran
18.03.2017
Cimahi