Ketika Mata Berkata Lelah
Puisi oleh Mieft Aenzeish
Remang segala yang kupandang
Serupa ada kabut mengadang
Mengelabui mata merahku
Menjadikan waktu terasa kaku
Sebagaimana percakapanku dengan langit
Yang terkadang memaksa mata jadi angit
Lupa pada hak untuk istirah
Selalu nyala merah
Sampai kemudian waktu terhitung mundur
Bahwa aku tak dapat apa-apa, meski hanya sebatas cindur
Maka kini kubiarkan mata untuk lelap
Menjauh dari anglap!
19.06.2017
Bandung