Kerna Subuh Telah Merona Sayang

Kerna Subuh Telah Merona Sayang

Kerna Subuh Telah Merona Sayang

Puisi oleh Miftah Sr.

 

lembut kulihat, roman subuh menggelantung

bukan sebagai picisan yang kekal pada asmara

justru sebagai cinta yang mukim pada sebuah kantung

terbuat dari rajutan paling indah dan tak berbenang dukaLara

 

kerna subuh telah merona, Sayang…

masihkah kita punya cukup daya untuk saling kenang?

atau berbagi tentang rasa yang menggenang

pada bahagia, pada cinta dan kasih sayang

 

benar memang, subuh takkan merona lebih lama

sebab ia hanya datang sebagai umpama

yang mewariskan waktu pada tangan matahari

sedang Aku dan Kamu, mendapati kita untuk tak pernah lepas dari menautkan jari jemari

 

dan ketika subuh hendak menyerahkan ketenangannya

langit tiba-tiba menderaikan butiran gerimis dari wajahnya

yang kemudian diseka oleh tangan matahari yang jelita

sedang Aku dan Kamu, tak pernah ingin lepas dari kenyataan saling cinta

 

: karena bagi kita,

subuh adalah waktu untuk mengisi daya

untuk cinta

untuk senantiasa percaya

 

 

15.03.2017

Cimahi

 

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *