Bisakah Engkau Menjelma Bilqis, O… Gerimis

Bisakah Engkau Menjelma Bilqis, O… Gerimis

Puisi oleh Miftah Sr.

 

duduk aku, bersama angin yang terus mendesir dari arah kiri

telah hilang dingin, sebab kalah oleh kehangatan rindu pada suatu hari

saat dimana kau aku, bercakap hingga larut malam menjelma waktu pagi

dan fajar, kemudian menyadarkan kita dari indahnya pejam dalam elegi

 

cahaya terang yang berjejer dari dalam rumah yang tergantung tiang

seolah ingin berkata kepadaku, tentang ketulusan ia yang kusayang

mataku menyelisik tepat ke titik sempurnanya, kemudian lama kupandang

dan ada yang berucap pada diri, “ketulusan kasihnya, selalu jadi pemenang”.

 

wahai gerimis, yang belum henti ceriwis

bisakah engkau menjelma sebagai Bilqis?

yang mengubah sedihku menjadi tawa

yang mengubah benciku menjadi cinta

 

bisakah?.. o.. gerimis, cukup sekali

karena, ia tak kan memberimu kesempatan yang kedua

sebagaimana malam ini,

dan aku masih bersamamu tanpa nada

 

: sedang ia, kan bersamaku dipertemuan kita berikutnya

 

lalu, apakah kau memilih untuk terus ceriwis tanpa ingin menjelma Bilqis? … o, gerimis…

 

 

18.06.2016

Bandung

 

Scroll to Top