Aku Sang Gembala

Aku Sang Gembala

Aku Sang Gembala

Puisi oleh Mieft Aenzeish (Miftah Sr.)

Pada waktu dimana pagi menyerahkan dirinya untuk siang

Aku berjalan, melewati banyak pematang

Bersama tujuh ekor gembalaku

Menuju tempat dimana banyak rumput segar berbiku

Setiap pematang yang kulewati sering ada hal baru yang kulihat

Seperti saat ini, aku melihat sepasang kodok berkejaran dalam lompat

Mengingatkanku pada bayang di setahun silam

Sebelum tubuh saudara kembarku kembali ke pelukan alam

Betapa nestapa ini mengguntur jiwaku

Bagai kering sungai yang memanjang dan beliku

Namun aku telah berjanji pada kaki langit

Sedihku tak lagi akan menderit

Aku cukup menikmati senyum gembalaku

Ketika kenyang mereka rasakan, wajahnya bagai buah ciku

Begitu manis, serupa senja yang menjadikan langit berderai gerimis

Dan aku duduk diatas kebahagiaanku yang takkan pernah habis

: karena aku sang gembala, kau kan melihatku selalu menyala

23.03.2017

Cimahi

*berbiku  : v mempunyai (ada) lipatan (pada tepi kain dan sebagainya);

*ciku         : n buah sawo manila.

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *